Rabu, 31 Maret 2010

SERTIFIKASI GURU ANTARA KESEJAHTERAAN DAN KUALITAS PENDIDIKAN

Ditulis oleh : Asep Rahmatudin, S.Ag.

Pada tanggal 19 Maret 2010 bertempat di Gedung Dakwah Kab. Purwakarta, diserahterimakan "Sertifikat" bagi guru yang dinyatakan lulus mengikuti sertifikasi, baik yang lulus melalui portofolio, maupun PLPG. Pada kesempatan tersebut hadir Drs. Hasan Basri, M.Ag. (PD III Fak. Tarbiyah UIN SGD Bandung), Drs. H. Ahmad Saeroji (Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Prov. Jabar), dan Drs. H. Ahmad Sanukri, SH (Kepala Kantor Kemenag Kab. Purwakarta).

Dalam sambutannya, Drs. Hasan Basri, M.Ag. menegaskan bahwa tidak ada satupun diktum dalam panduan penyelenggaraan program sertifikasi guru dalam jabatan yang menyatakan bahwa sertifikasi guru dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan. Adapun kesejahteraan yang didapatkan oleh guru yang lulus sertifikasi merupakan civil efect dari tata kerja atau pengabdian guru yang profesional. Karena itu, beliau menegaskan dan berharap bagi guru-guru yang sudah lulus sertifikasi untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kompetensi guru yang harus dimilikinya. Jangan sampai terjadi - ketika sebelum sertifikasi berbagai kegiatan ilmiah, baik yang berskala kabupaten, provinsi, maupun nasional dikuti. Akan tetapi ketika sudah dinyatakan lulus sebagai guru profesional dia terlena dengan tunjangan profesi yang diterimanya, tak sedikitpun disisihkan untuk meningkatkan kualitas diri terkait dengan predikat profesional yang disandangnya.

Jika semua guru yang dinyatakan lulus sertifikasi tidak memperlihatkan kinerja yang lebih baik dari sebelum disertifikasi, maka tujuan utama dari sertifikasi guru dalam jabatan tidak akan tercapai, alias "ngagegel curuk". Karena itu, bagi guru yang dinyatakan lulus sertifikasi terlebih bagi guru PAI harus terus meningkatkan kualitas diri terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa - yang dalam beberapa seminar dan pelatihan yang diikuti penulis, kualitas pendidikan bangsa kita, Indonesia tercinta tertinggal jauh dari bangsa-bangsa lain di dunia. Harus diingat bahwa anak-anak yang kita didik saat ini, mereka akan hidup di tengah-tengah belantara kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, dan komunikasi, mereka harus dibekali dengan ilmu yang memadai dan dilandasi dengan keimanan yang kuat.

Sementara itu, Drs. H. Ahmad Saeroji berharap semakin banyaknya GPAI yang lulus sertifikasi terjadi korelasi positif antara kesejahteraan yang diraih oleh guru dengan peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Masih dalam kesempatan tersebut Kabid Mapenda Kemenag Prov. jabar menyayangkan guru-guru PAI yang loncat pagar kalau tidak dikatakan "murtad". Banyak GPAI karena sertifikasi beralih menjadi guru kelas atau mata pelajaran lain di luar PAI, Beliau mengingatkan GPAI dengan sebuah pernyataan, "Jika beralih pada pelajaran lain, lantas siapa yang akan mengajarkan PAI - bagi calon-calon pemimpin masa depan - di sekolah? Ada saja pelajaran PAI di sekolah tindak kekerasan merebak dimana-mana, apalagi kalau PAI tidak ada". Karena itu, bagi GPAI yang belum disertifikasi diharap untuk bersabar dan terus bekerja.

Jumat, 05 Maret 2010

LESSON STUDY

Sebagai upaya untuk mengembangkan kompetesi GPAI dalam hal peningkatan pemahaman unsur-unsur paedagogik dan profesionalisme GPAI, MGMP PAI SMP Kab. purwakarta pada tanggal 8 Maret 2010 insya Allah akan menyelenggarakan sebuah kegiatan yang sering disebut dengan "Lesson Study". Kegiatan tersebut insya Allah akan dilaksanakan di SMPN 2 Bungursari dan diikuti oleh perwakilan GPAI dari seluruh sekolah (SMP) di Kab. Purwakarta.

Agenda lain yang dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2010 di SMPN 2 Bungursari adalah :
  • Mudzakarah (kajian hadits berkenaan dengan thaharah). Kegiatan ini dilaksanakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan hadits yang selama ini dijadikan sebagai dalil oleh ummat Islam dalam melakukan thaharah;
  • Pembuatan media/alat dan simulasi salah satu model pembelajaran;
  • Musyawarah pembentukan panitia penyelenggara PENTAS PAI Ke-6 di Kab. purwakarta;
  • Sharing informasi/study kasus permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan agama dan keagamaan.

Jumat, 26 Februari 2010

MENUJU GURU PROFESIONAL

Untuk meningkatkan profesionalitas GPAI SMP Kab. purwakarta, melalui rapat kerja pengurus MGMP PAI SMP Kab. Purwakarta periode 2009-2013 telah ditetapkan beberapa program kegiatan, baik yang bersifat rutin, terprogram, dan insidental.
  • Kegiatan rutin diantaranya adalah kultum, mudzakarah, simulasi model pembelajaran, dan lesson study.
  • Kegiatan terprogram diantaranya adalah Diklat Pengembangan kompetensi GPAI, Workshop PTK dan Media pembelajaran, Bedah buku, dan seminar.
  • Kegiatan insidental diantaranya adalah kegiatan sosial, iuran, dan sharing informasi/study kasus.

Minggu, 21 Februari 2010

VISI DAN MISSI MGMP PAI SMP PURWAKARTA

Vissi
Prestatif, Aktif, dan Inovatif (PAI)

Indikator Vissi
  • Terwujud eksistensi MGMP PAI yang solid, aktif, inovatif, dan kaya prestasi;
  • Adanya perubahan sikap yang positif dan peningkatan kompetensi GPAI.
Missi
  • Memantapkan eksistensi MGMP sebagai wadah peningkatan profesionalisme GPAI;
  • Merespon perubahan dalam dunia pendidikan secara aktif dan kritis;
  • Mendorong seluruh anggota MGMP PAI untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga melahirkan karya-karya inovatif dalam pembelajaran;
  • Menumbuhkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI melalui berbgai upaya inovasi dan perlombaan PAI antar siswa;
  • Menjalin kemitraan yang harmonis dengan pihak-pihak terkait (stakeholders) yang peduli terhadap pendidikan.